Tim Katastropik Purba yang dibentuk
Staf Khusus Presiden Bidang Bencana Alam Andi Arief menyatakan, bangunan diduga
piramida bukan hanya di dalam Gunung Sadahurip, Garut, Jawa Barat. menyatakan
bangunan diduga kuat piramida juga ditemukan di tiga gunung lain di Garut.
“Hasil survei di Gunung Putri, Gunung Kaledong dan Gunung Haruman sudah bisa diambil kesimpulan bahwa ada “man made” yang diduga kuat piramida,” ujar Tim.
Dugaan ini diambil berdasarkan penampang georadar, geolistrik, foto kontur dan foto IFSAR gunung dalam jarak 5 meter. “Semua pihak agak bersabar, sehingga tahap-tahap dan kaidah scientific ini selesai.”
Tim berpendapat, jika temuan ini bisa diafirmasi, maka bukan hanya menggugurkan teori di Indonesia tapi juga berpotensi tingkat dunia, bahwa masa prasejarah adalah masa terbelakang dan tak mengenal teknologi. “Temuan Tim Katastropik Purba berpotensi menyatakan peradaban masa lalu mengagumkan.”
Selain di tiga gunung itu, Tim juga melakukan penelitian di Gunung Padang, Cianjur, di mana batu-batu megalitikum tersebar luas di kawasan sehektare lebih. Melalui tes geolistrik, Tim menyimpulkan di situs Gunung Padang yang juga disebut sebagai peninggalan megalitikum terbesar di Asia Tenggara itu terdapat struktur punden berundak yang mirip piramida.
Pada 20 November lalu, Tim Katastropik Purba melansir di Gunung Sadahurip di Garut, Jawa Barat, terpendam bangunan seperti piramida. Dari hasil penelitian intensif dan uji karbon dipastikan bahwa umur bangunan yang terpendam dalam gunung wilayah Garut lebih tua dari Piramida Giza yang berada di Mesir.
“Dari beberapa gunung yang di dalamnya ada bangunan menyerupai piramid, setelah diteliti secara intensif dan uji carbon dating, dipastikan umurnya lebih tua dari Piramida Giza,” kata Andi Arief, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana. Pada 5 November, Tim yang sama juga melansir, dan sebuah gunung di Sleman, juga diduga menyimpan struktur piramida di dalamnya.
Sumber : www.pulsk.com
“Hasil survei di Gunung Putri, Gunung Kaledong dan Gunung Haruman sudah bisa diambil kesimpulan bahwa ada “man made” yang diduga kuat piramida,” ujar Tim.
Dugaan ini diambil berdasarkan penampang georadar, geolistrik, foto kontur dan foto IFSAR gunung dalam jarak 5 meter. “Semua pihak agak bersabar, sehingga tahap-tahap dan kaidah scientific ini selesai.”
Tim berpendapat, jika temuan ini bisa diafirmasi, maka bukan hanya menggugurkan teori di Indonesia tapi juga berpotensi tingkat dunia, bahwa masa prasejarah adalah masa terbelakang dan tak mengenal teknologi. “Temuan Tim Katastropik Purba berpotensi menyatakan peradaban masa lalu mengagumkan.”
Selain di tiga gunung itu, Tim juga melakukan penelitian di Gunung Padang, Cianjur, di mana batu-batu megalitikum tersebar luas di kawasan sehektare lebih. Melalui tes geolistrik, Tim menyimpulkan di situs Gunung Padang yang juga disebut sebagai peninggalan megalitikum terbesar di Asia Tenggara itu terdapat struktur punden berundak yang mirip piramida.
Pada 20 November lalu, Tim Katastropik Purba melansir di Gunung Sadahurip di Garut, Jawa Barat, terpendam bangunan seperti piramida. Dari hasil penelitian intensif dan uji karbon dipastikan bahwa umur bangunan yang terpendam dalam gunung wilayah Garut lebih tua dari Piramida Giza yang berada di Mesir.
“Dari beberapa gunung yang di dalamnya ada bangunan menyerupai piramid, setelah diteliti secara intensif dan uji carbon dating, dipastikan umurnya lebih tua dari Piramida Giza,” kata Andi Arief, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana. Pada 5 November, Tim yang sama juga melansir, dan sebuah gunung di Sleman, juga diduga menyimpan struktur piramida di dalamnya.
Sumber : www.pulsk.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar